Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

Sedikit Info Seputar Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia Terbaru 2017 - Hay gaes kali ini team Official Sahabat Android, kali ini akan membahas artikel dengan judul Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia, kami selaku Team Official Sahabat Android telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai Official Sahabat Android. semoga isi postingan tentang Artikel POLITIK & EKONOMI, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul: Berbagi Info Seputar Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia Terbaru
link: Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

"jangan lupa baca juga artikel dari kami yang lain dibawah"

Berbagi Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia Terbaru dan Terlengkap 2017


 Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia :
Sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan negara.
Bersifat tetap, kuat, dan tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR-DPR hasil pemilihan umum. Merupakan kaidah negara yang fundamental, yaitu bahwa hukum dasar tertulis (UUD), hukum tidak tertulis (konvensi), dan semua hukum atau peraturan perundang-undangan harus bersumber pada Pancasila.
Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, dalam bentuk peraturan perundang-undangan berisifat imperatif (mengikat) bagi :
·         Penyelenggara negara
·         Lembaga kenegaraan
·         Lembaga kemasyarakatan
·         Warga negara Indonesia di mana pun berada, dan
·         Penduduk di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.



Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa :
Merupakan pedoman dan pegangan dalam pembangunan bangsa dan negara agar dapat :
·         Mampu berdiri kokoh,
·         Dapat mengetahui arah tujuan dalam mengenal dan memecahkan masalah (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan) yang dihadapi oleh bangsa, dan
·         Tidak terombang ambing oleh keadaan apapun, termasuk dalam era global dewasa ini.
·         Pancasila Sebagai Ligatur Bangsa Indonesia
Kata “ligatur” berasal dari bahasa Latin – ligatura – yang berarti sesuatu yang mengikat. Prof. Dr. Roland Peanok, memberi makna ligatur sebagai “ikatan budaya” atau cultutal bond.
Jadi, ligatur merupakan ikatan budaya yang berkembang secara alami dalam kehidupan masyarakat, tidak karena paksaan yang dipandang perlu dan penting untuk menjaga keutuhan dan kesatuan masyarakat.
Bung Karno, dalam berbagai kesempatan menyatakan bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila bersumber dan digali dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Pancasila sebagai lagatur bangsa Indonesia, mampu memenuhi kriteria :
*      Memiliki daya ikat bangsa yang mampu menciptakan suatu bangsa dan negara yang kokoh,
*      Nilai-nilai Pancasila, telah difahami dan diyakini oleh masyarakat, yang selanjutnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa adanya rasa paksaan.
Pancasila Jati Diri Bangsa Indonesia
Pancasila merupakan prinsip dasar dan nilai dasar yang mempribadi (living reality), sehingga sekaligus merupakan jatidiri bangsa Indonesia.
Jatidiri bangsa adalah pandangan hidup yang berkembang di dalam masyarakat yang menjadi kesepakatan bersama, berisi konsep, prinsip dan nilai dasar yang diangkat menjadi dasar negara sebagai landasan statis, ideologi nasional, dan sebagai landasan dinamis bagi bangsa yang bersangkutan dlm menghadapi segala permasalahan menuju cita-citanya.
Jatidiri bangsa Indonesia bersifat khusus, otentik dan orisinil yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
 FUNGSI PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI NEGARA
·         MEMPERSATUKAN BANGSA
·         MENGARAHKAN BANGSA MENUJU CITA-CITANYA
·         MEMELIHARA DAN MENGEMBANGKAN IDENTITAS BANGSA
·         SEBAGAI UKURAN DLM MENYAMPAIKAN KRITIK MENGENAI KEADAAN BANGSA
Pancasila Ideologi Terbuka
Dimensi Ideologi Terbuka
Pandangan Dr. Alfian
ü  Dimensi Realita (suatu ideologi bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup dalam masyarakat)
ü  Dimensi Idealisme (nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme, bukan lambungan angan-angan (utopia).
ü  Dimensi Fleksibelitas/Pengembangan (suatu ideologi memiliki keluwesan yang  merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang  relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari hakekat/jati dirinya).   


Gagasan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Secara formal ditampilkan sekitar tahun 1985, walaupun semangatnya sendiri sesunguhnya dapat ditelusuri dari pembahasan para pendiri negara pada tahun 1945.
Didorong oleh tantangan zaman, sejarah menunjukkan bahwa betapa kokohnya suatu ideologi, bila tidak memiliki dimensi fleksibelitas, maka akan mengalami kesulitan bahkan mungkin kehancuran (contoh : runtuhnya Komunisme di Uni Soviet). 
Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak boleh berubah, namun pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang  kita hadapi dalam setiap kurun waktu.
Perwujudan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Fleksibelitas ideologi Pancasila, karena mengandung nilai-nilai :
ü  Nilai Dasar, merupakan nilai-nilai  dasar yang  relatif tetap yang  terdapat di dalam Pembukaan UUD 1945.
ü  Nilai Instrumental, merupakan nilai-nilai lebih lanjut dari nilai-nilai dasar yang  dijabarkan secara lebih kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD 1945, TAP MPR, dan Peraturan perundang-undangan lainnya.
ü  Nilai Praxis, merupakan nilai-nilai yang  sesungguhnya dilaksanakan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara (misalnya : menghormati, kerja sama, kerukunan, dsb).
Pancasila Sebagai Sumber Nilai dan Paradigma Pembangunan
Pengertian Nilai
Ada dua pandangan tentang cara beradanya nilai :
Ø  Nilai sebagai sesuatu yang ada pada obyek itu sendiri (obyektif), merupakan suatu hal yg obyektif dan membentuk semacam “dunia nilai”, yang menjadi ukuran tertinggi dari perilaku manusia (filsuf Max Scheler dan Nocolia Hartman).
Ø  Nilai sebagai sesuatu yang bergantung kepada penangkapan dan perasaan orang (subyektif), menurut Nietzsche, nilai yg dimaksudkan adalah tingkat atau derajat yang diinginkan oleh manusia.
Prof. Dr. Notonagoro, membagi menjadi 3 (tiga) bagian :
Nilai material, yaitu segala sesuatu yg berguna bagi unsur manusia.
Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kgt atau aktivitas.
Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rokhani manusia, dapat dibedakan atas 4 (empat) macam :
·         Nilai kebenaran/ kenyataan (ratio, budi dan cipta).
·         Nilai keindahan (perasaan dan estetis).
·         Nilai moral/ kebaikan (karsa dan etika).
·         Nilai religius (keyakinan/ kepercayaan manusia).
Pancasila Sebagai Sumber Nilai
Pancasila dalam kedudukannya sebagai sumber nilai, secara umum dapat dilihat dalam Sila-sila Pancasila sbb :
1.       Ketuhanan Yang Maha Esa
2.       Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3.       Persatuan Indonesia
4.       Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
5.       Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
No
Pancasila
Uraian / Penjelasan
1.
Sila Pertama
Menunjukkan bahwa Tuhan adalah sebab pertama dari segala sesuatu, Yang Maha Esa, dan segala sesuatu bergantung kepada-Nya.
2.
Sila Kedua
Manusia memiliki haki-kat pribadi yang  mono-pluralis terdiri atas susunan kodrat jiwa raga, serta berkedudukan sebagai makhluk pribadi yang berdiri sendiri dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
3.
Sila Ketiga
Berupa pengakuan terhadap hakikat satu yang secara mutlak tidak dapat dibagi sehingga seluruhnya merupakan suatu keseluruhan dan keutuhan.
4.
Sila Keempat
Menjunjung dan menga-kui adanya rakyat yang meliputi keseluruhan jumlah semua orang warga dalam lingkungan daerah atau negara tertentu yang segala sesuatunya berasal dari rakyat dilaksnakan oleh rakyat dan diperuntukkan untuk rakyat.
5.
Sila Kelima
Mengakui hakikat adil berupa pemenuhan segala sesuatu yang berhubungan dengan hak dalam hubungan hidup kemanusiaan.

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan adalah suatu model, pola yang merupakan sistem berfikir sebagai upaya untuk melaksanakan perubahan yang direncanakan guna mewujudkan cita-cita kehidupan masyarakat menuju hari esok yang lebih baik (secara kualitatif maupun kuantitatif).
Karena yang ingin dibangun adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga paradigma pembangunan harus berdasarkan kepribadian Indonesia dan menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap berkepribadian Indonesia, yang dijiwai dan dilandasi oleh nilai-nilai luhur Pancasila.

Makna, Hakikat dan Tujuan Pembangunan Nasional
·         Makna Pembangunan Nasional, adalah upaya untuk mening-katkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan Tujuan Nasional.
·         Hakikat Pembangunan Nasional, adalah pembangunan manu-sia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya.
·         Tujuan Pembangunan Nasional, dilaksanakan untuk mewujud-kan Tujuan Nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
Dalam pembangunan tdp 3 proses yg terjadi yaitu;
1. EMANSIPASI BANGSA ; melepaskan diri dr ketergantungan pd bangsa asing dan berdikari.
2. MODERNISASI; upaya mencapai taraf dan mutu kehidupan yg lebih baik
3. HUMANISASI; pembangunan untuk menciptakan manusia Indonesia seutuhnya (bertaqwa, cerdas, trampil, berbudi pekerti, sehat jasmani rohani, dll)
Untuk mencapai pembangunan tersebut, harus memenuhi 3 syarat;
·         Menghormati HAM
·         Pembangunan dilaksanakan dengan demokratis
·         Pembangunan itu harus menciptakan tarap kehidupan yg lebih baik

Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
v  Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Ketuhanan, bahwa setiap warga sudah seharusnya memiliki pola pikir, sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan YME.
v  Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Kemanusiaan, agar disesuaikan dengan sifat ideologi Pancasila yang terbuka, maka sikap dan perilaku kita harus senantiasa mendudukkan manusia lain sebagai mitra sesuai dengan harkat dan martabatnya.
v  Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Persatuan Indonesia, sesuai dengan sifat idelogi Pancasila yang terbuka, mengharuskan setiap warga negara agar tetap mempertahankan keutuhan dan tegak-kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
v  Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Permusyawaratan/Perwakilan, terkandung makna bahwa dalam bersikap dan bertingkahlaku, hendaknya menghormati dan mengedepankan kedaulatan negara sebagai perwujudan kehendak seluruh rakyat.
v  Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Keadilan Sosial, bahwa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakuat Indonesia yang sesuai dengan sifat Pancasila sebagai ideologi terbuka, hal ini akan mengarah pada terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali.
Perlu dihindari terjadinya kesenjangan yang mencolok baik dibidang politik, ekonomi maupun sosial budaya. 


Demikian Uraian yang dapat saya  sampaikan ,, semoga bermanfaat dan membantu tugas-tugas sekolah sobat semua,,,

Itulah sedikit Artikel Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia terbaru dari kami

Semoga artikel Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia yang saya posting kali ini, bisa memberi informasi untuk anda semua yang menyukai Official Sahabat Android. jangan lupa baca juga artikel-artikel lain dari kami.
Terima kasih Anda baru saja membaca Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia